bee Pages

Saturday, September 17, 2016

Beberapa masalah yang muncul pada Elementary OS 0.4 Codename Loki


Well, it was a great-looking Linux Distro which very impressed me, but...

Yea, mungkin semua tahu bahwa tidak ada system yang sempurna, terlebih lagi untuk sebuah Operating System. Awalnya saya memutuskan untuk menginstall Elementary OS Loki ini sebagai OS satu-satunya pada laptop saya. Selain ringan (hampir semua Linux Distro, menurut saya), tampilannya yang cantik berhasil memanjakan mata saya selama menggunakan OS ini. Dan seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, tampilan adalah hal yang sangat krusial bagi saya, sangat penting, karena itu menentukan apakah saya akan betah dalam menggunakannya atau tidak.

Setelah beberapa hari menggunakan Loki dalam laptop saya, berikut ada beberapa hal yang patut diperhitungkan atau dipertimbangkan, atau dalam hal ini 'lumayan' mengganggu saya selama menggunakannya.












1. Epiphany Browser

It is quite light and fast, easy to use, but...
Seringkali setelah melakukan scrolling dengan menggunakan touchpad, kursor yang ada disamping kanan pada browser berkedip-kedip atau flashing. Apakah memang seperti ini? Tapi rasanya lumayan mengganggu saja, seperti ada yang salah.

Yang kedua, tidak adanya opsi untuk menampilkan progress download ketika saya mendownload banyak file secara bersamaan, sehingga semua progress download akan tertampil dibagian bawah halaman browser yang akan menjadi semakin kecil, sehingga sulit untuk mengetahui sudah selesai atau belumkah download file-file tersebut. Saya coba lihat di pengaturan Epiphany Browser, tidak ada pilihan 'download'-nya. Memang, setiap kali selesai mendownload satu file, akan ada 'bulatan biru' kecil pada tab progress download masing-masing file-nya. Akan tetapi, semakin banyak file yang kita download, maka tab-tab progress download tersebut makin kecil sehingga sulit untuk melihat apakah sudah selesai atau belumnya. Memang, ada opsi untuk menutup tampilan progress download-nya, tapi ya sudah, kita jadi makin tidak tahu apakah sudah selesai atau belumnya. Jalan akhirnya adalah dengan cara menutup browser dengan klik tombol 'x' (close) pada sudut kiri atas browser, barulah disitu kita bisa tahu apakah file yang sedang kita download sudah selesai atau belum, karena jika belum selesai akan ada notifikasi bahwa download belum selesai, apakah kita tetap akan menutupnya atau membatalkan untuk menutup browser.

2. Screenshot

Seharusnya, dalam mengambil screenshot, kita hanya perlu menggunakan keyboard, meskipun pada kenyataannya, Loki menyediakan satu fitur 'screenshot' yang jika kita menggunakannya, maka akan menampilkan pop-up windows yang memungkinkan kita untuk mengambil screenshot dengan cara memilih button 'take screenshot' yang kemudian akan menangkap layar yang sedang tertampil setelah lebih dulu pop-up windows screenshot 'menghilangkan diri'. Cepat memang, tapi bagaimana jika ingin mengambil screenshot dari pop-up window browser misalnya? Jawabannya, tidak bisa! Sebagai contoh, saya coba untuk mengambil screenshot dari Epiphany, dan saya pilih 'setting', yang kemudian akan muncul sebuah pop-up window kecil yang ingin saya ambil screenshotnya, tapi ketika saya meng-klik area lain atau aplikasi lain, dalam hal ini aplikasi screenshot tersebut, maka pop-up window dari browser yang justru ingin saya tangkap malah hilang. Seandainya saja pengambilan screenshot bisa dengan menggunakan keyboard saja. Ya memang, saya sempat baca dari sebuah forum linux (hasil bertanya pada master google), pihak Loki memang mengkonfirmasi 'hal' ini sebagai 'bug' yang ada dalam Loki. Ya, memang sih saya mendownload yang versi stable, tetapi ya masih saja ada 'masalah'.

3. Single-klik yang otomatis membuka folder atau file

Nah, menurut saya, inilah yang sangat mengganggu buat saya. Saya ambil contoh, ketika saya ingin memindahkan atau meng-copy file dari folder download ke flashdisk saya. Ketika saya pilih satu file untuk saya pindahkan, secara otomatis file itu langsung terbuka. Nah, bagaimana jika ingin memindahkan banyak file dengan beragam format sekaligus? Saya pun mencobanya dengan menggunakan tombol Ctrl+A, dan semua file ter-seleksi, lalu saya klik kanan atau klik dengan dua jari (sebagai pengganti klik kanan). Kebetulan dalam folder download ada beberapa jenis file seperti .mp3, .zip, .exe, dan juga .jpg. Ternyata, bukannya memunculkan option yang biasa ada jika klik kanan, Loki malah secara otomatis langsung membuka file-file tersebut. Baiklah, mungkin saya memang belum mempelajari semua setting Loki sehingga saya belum menemukan cara untuk mengatasi hal ini, tapi di distro lain yang pernah saya coba, hal ini tidaklah menjadi 'default'-nya.

4. Baterai 'agak' sedikit boros

Dari website asus, saya mengetahui bahwa ASUS E202SA yang saya miliki memiliki ketahanan baterai antara 7 - 9 jam dalam sekali charge. Dan saya sempat mebuktikannya ketika menggunakan Windows, daya baterai sanggup bertahan hingga sekitar 8 jam lebih (tentunya jika hanya digunakan untuk aplikasi standar). Saya juga sempat menggunakan Linux distro yang lain dan penggunaan baterai-nya juga lumayan bagus, mendekati ketika saya menggunakan windows.

Well, mungkin sejauh ini, itulah beberapa 'masalah' yang saya temui dalam menggunakan Elementary OS 0.4 - Loki.

Apakah memang versi ini belum 'stabil'?
Ataukah saya yang sudah mengacaukan setting pada laptop saya sehingga semua itu saya temui?


Atau mungkin saya harus coba Distro lain?

No comments:

Post a Comment